Satu langkah strategis untuk memaksimalkan penggunaan komponen kapal dalam negeri kembali dipatrikan. Setidaknya itu berlaku bagi setiap pembangunan berbagai kapal baru di wilayah perairan Indonesia.
Gerak cepat dilakukan oleh Perkumpulan Industri Komponen Kapal Indonesia (PIKKI) pasca ditekennya komitmen bersama dengan manajemen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor industri perkapalan PT PAL Indonesia, di Jakarta, baru-baru ini.
“Memaksimalkan penggunaan komponen kapal dalam negeri berarti memaksimalkan pemakaian produk dan jasa lokal dalam suatu proyek, barang, atau jasa. Ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi nasional, mendorong industri dalam negeri, dan mengurangi ketergantungan pada impor,” kata Ketua Umum PIKKI, Eki Komaruddin, yang tampil sebagai salah satu pembicara pada “Temu Bisnis dan Tindaklanjut Kerja Sama PIKKI dan PT PAL Indonesia untuk Mendorong Kemandirian dan Memaksimalkan Penggunaan Industri Komponen Kapal Dalam Negeri”, di Jakarta, Kamis (15/5).
Menurut Eki, penggunaan produk lokal – terutama komponen kapal dalam negeri – mendorong pertumbuhan dan pengembangan industri dalam negeri, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan daya saing produk nasional.
Di sisi lain, dengan menggunakan lebih banyak komponen kapal lokal, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan stabilitas ekonomi. Membantu meningkatkan kemandirian ekonomi nasional dengan mengurangi risiko gangguan pasokan dari luar negeri.
“Temu Bisnis dan Tindaklanjut Kerja Sama PIKKI dan PT PAL Indonesia untuk pemakaian produk dalam negeri bagi pembangunan kapal-kapal baru saat ini maupun yang akan datang di PT PAL penting artinya bagi PIKKI. Sebab kami memiliki misi bahwa produk anak negeri bisa menjadi pemasok utama Industri Strategis Maritim Indonesia yang berskala nasional maupun internasional,” ungkap Eki
Sementara Koordinator Industri Maritim, Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Sungkono, menyatakan memberikan apresiasi atas terselenggaranya temu bisnis ini.
Dikatakan, saat ini sampai dengan beberapa tahun ke depan akan terjadi peningkatan dan permintaan untuk bangunan baru. Potensi-potensi pembangunan kapal tersebut juga merupakan sebuah peluang bagi penguatan industri komponen kapal nasional kita.
Apalagi, menurut data BPS, industri maritim nasional, baik industri komponen kapal, galangan kapal, maupun bangunan lepas pantai di dalam negeri menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan.
Sedangkan pembicara lain yang tampil adalah dua praktisi perkapalan sekaligus penasehat PIKKI, Budiharto Sulaiman dan Novirwan S Said.
(ref: https://tabloidmaritim.com/2025/05/16/pasca-teken-mou-pt-pal-indonesia-pikki-gelar-temu-bisnis-maksimalkan-pemakaian-komponen-kapal-lokal/)